Definisi
Muatan
TKA Kimia disusun berdasarkan materi kimia esensial pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Muatan tersebut terdiri dari empat elemen kimia, yaitu:
- Kimia Dasar: struktur atom, teori model atom, sistem dan sifat periodik unsur, ikatan kimia, geometri molekul, interaksi antar molekul, hukum dasar kimia, stoikiometri dan persamaan reaksi kimia;
- Kimia Analitik: larutan, kesetimbangan larutan, asam-basa, pH, dan koloid;
- Kimia Fisik: energetika dan dinamika reaksi; dan
- Kimia Organik: struktur dan kereaktifan senyawa karbon.
Kerangka TKA Kimia dirancang untuk mengukur pemahaman murid terhadap konsep-konsep dasar kimia dan kemampuan mereka dalam mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam berbagai konteks. Konteks-konteks ini dipilih untuk mencerminkan relevansi kimia dalam kehidupan sehari-hari, perkembangan ilmu pengetahuan, isu lingkungan, dan dunia industri. Berikut adalah rincian untuk setiap konteks.
Penyelidikan Ilmiah (Scientific Inquiry). Konteks ini berkaitan dengan pembentukan dan pengembangan pengetahuan kimia melalui metode ilmiah yang mencakup:
- Proses Ilmiah: Pemahaman tentang langkah-langkah dalam metode ilmiah, termasuk observasi, formulasi hipotesis, perancangan dan pelaksanaan eksperimen, pengumpulan dan analisis data, serta penarikan kesimpulan.
- Konsep dan Teori Kimia: Pemahaman tentang konsep-konsep dasar kimia (seperti struktur atom, ikatan kimia, stoikiometri, termokimia, kinetika kimia, kesetimbangan kimia, larutan, asam basa, redoks, dan kimia organik dasar) yang didasarkan pada hasil-hasil penelitian ilmiah.
- Interpretasi Data Ilmiah: Kemampuan untuk membaca, memahami, dan menginterpretasikan data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram yang berasal dari hasil eksperimen kimia.
- Evaluasi Bukti Ilmiah: Kemampuan untuk mengevaluasi validitas dan reliabilitas hasil penelitian ilmiah serta mengidentifikasi potensi bias atau kesalahan dalam eksperimen.
- Perkembangan Ilmu Kimia: Pemahaman tentang bagaimana teori teori kimia telah berkembang seiring waktu melalui penemuan penemuan ilmiah penting.
Fenomena Kimia pada Kehidupan Sehari-hari (Everyday Chemical Phenomena). Konteks ini berkaitan dengan fenomena yang terjadi di sekitar murid dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip kimia yang meliputi:
- Proses Kimia di Rumah Tangga: pemahaman tentang reaksi kimia yang terjadi saat memasak, membersihkan, atau menggunakan produk rumah tangga lainnya (misalnya, reaksi pembakaran hidrokarbon, pelarutan, asam basa dalam sabun dan deterjen).
- Kimia dalam Makanan dan Minuman: pemahaman tentang komposisi kimia makanan dan minuman, perubahan kimia selama pengolahan dan penyimpanan, serta peran aditif makanan.
- Kimia dalam Kesehatan dan Kecantikan: pemahaman tentang bahan kimia dalam produk perawatan pribadi, obat-obatan, dan proses biokimia dasar dalam tubuh manusia.
- Material dan Sifatnya: Pemahaman tentang sifat-sifat material sehari-hari (logam, plastik, serat) berdasarkan struktur kimia dan ikatan antar atom/molekul.
- Perubahan Kimia dan Fisika di Lingkungan Sekitar: pengamatan dan penjelasan tentang perubahan materi yang terjadi di lingkungan sekitar (misalnya, korosi, pembusukan, fotosintesis).
Aplikasi Kimia dalam Permasalahan Lingkungan (Applications of Chemistry in Environmental Issues). Konteks ini menyoroti peran kimia dalam memahami dan mengatasi berbagai permasalahan lingkungan yang meliputi:
- Polusi Air, Udara, dan Tanah: pemahaman tentang sumber sumber polutan kimia, reaksi kimia yang terlibat dalam polusi, dampak polusi terhadap lingkungan dan kesehatan, serta metode analisis dan remediasi polusi.
- Efek Rumah Kaca dan Perubahan Iklim: pemahaman tentang gas gas rumah kaca, siklus karbon, dan peran aktivitas manusia dalam meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.
- Hujan Asam: pemahaman tentang pembentukan hujan asam dan dampaknya terhadap ekosistem dan infrastruktur.
- Penipisan Lapisan Ozon: pemahaman tentang mekanisme penipisan lapisan ozon oleh senyawa kimia tertentu dan dampaknya terhadap kehidupan di bumi.
- Pengelolaan Limbah Kimia: pemahaman tentang prinsip-prinsip pengelolaan limbah kimia yang aman dan berkelanjutan, termasuk daur ulang dan pengolahan limbah.
- Energi Alternatif dan Berkelanjutan: peran kimia dalam pengembangan sumber energi alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan (misalnya, sel surya, biofuel, sel bahan bakar).
Aplikasi Konsep Kimia dalam Proses Industri (Applications of Chemical Concepts in Industrial Processes). Konteks ini mengeksplorasi penerapan prinsip-prinsip kimia dalam berbagai proses industri untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat yang meliputi:
- Proses Pembuatan Bahan Kimia Dasar: pemahaman tentang proses industri penting seperti produksi amonia (proses Haber Bosch), asam sulfat (proses kontak), dan natrium hidroksida (proses elektrolisis larutan garam).
- Industri Petrokimia: pemahaman tentang pengolahan minyak bumi dan gas alam menjadi berbagai produk kimia dan bahan bakar.
- Industri Makanan dan Minuman: aplikasi prinsip-prinsip kimia dalam pengolahan, pengawetan, dan pengemasan makanan dan minuman.
- Industri Farmasi: peran kimia dalam sintesis dan formulasi obat obatan.
- Prinsip-Prinsip Teknik Kimia: pemahaman dasar tentang konsep konsep seperti laju reaksi, kesetimbangan, dan transfer massa yang penting dalam skala industri.
Dengan memasukkan keempat konteks ini dalam kerangka TKA Kimia, diharapkan murid tidak hanya menguasai konsep-konsep teoritis, tetapi juga mampu melihat relevansi dan aplikasi kimia dalam berbagai aspek kehidupan dan perkembangan teknologi. Ini akan membantu membentuk generasi muda yang lebih literat secara ilmiah dan mampu berkontribusi dalam menyelesaikan tantangan tantangan global yang melibatkan ilmu kimia.
Kompetensi
TKA Kimia mengukur kemampuan berikut:
- Pemahaman konsep kimia;
Pemahaman kimia (Knowing) Kemampuan berkaitan pengetahuan pemahaman konsep yang dengan dan dasar murid tentang konsep kimia - Penerapan konsep kimia;
Penerapan konsep kimia (Applying) Kemampuan murid dalam konsep menerapkan kimia pada permasalahan pada soal - Penalaran dalam permasalahan kimia.
Penalaran (Reasoning) Kemampuan murid dalam menganalisis suatu permasalahan terkait kimia dan menunjukkan penalaran terkait konsep kimia yang relevan dan terintegrasi dalam menyelesaikan masalah dalam pada konteks tertentu
Matriks Asesmen
|
Level |
|
Proses Kognitif |
Deskripsi Proses Kognitif |
|
1. |
Pemahaman konsep kimia (Knowing)
Kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman dasar murid tentang konsep kimia |
Mengenali
(Recognize) |
Mengidentifikasi atau menyatakan fakta, hubungan, dan konsep; mengidentifikasi karakteristik fisika/kimia serta peran setiap komponen yang terdapat dalam sistem, materi, dan proses tertentu. |
|
Menjelaskan
(Describe) |
Memberikan informasi atau penjelasan secara rinci berdasarkan konsep kimia/mendeskripsikan sifat dan struktur suatu materi serta proses atau fenomena kimia. |
||
|
Memberikan contoh
(Provide Example) |
Menuliskan contoh yang berkaitan dengan suatu fenomena, kegunaan, maupun kerugian suatu materi/proses kimia yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. |
||
|
2. |
Penerapan konsep kimia (App ying) Kemampuan murid dalam menerapkan konsep kimia pada permasalahan pada soal |
Membandingkan/
mencari perbedaan/ mengklasifikasikan (Compare/contrast/ Classify) |
Menerapkan pengetahuan tentang fakta, hubungan, proses, konsep, dan metode ilmiah dalam menyelesaikan masalah sesuai konteks yang disajikan. Mengidentifikasi persamaan/perbedaan dari suatu zat/proses kimia.
Mengelompokkan berbagai zat/proses berdasarkan sifat- sifatnya. |
|
Menginterpretasikansuatu model (Interpret model) |
Menggunakan pengetahuan tentang konsep-konsep sains untuk menginterpretasikan proses, siklus, hubungan/sistem untuk menyelesaikan masalah kimia. |
||
|
Menginterpretasikan informasi (Interpret Information) |
Menggunakan pengetahuan atau konsep untuk menjelaskan informasi tekstual, tabular, gambar, dan grafis yang relevan termasuk melakukan perhitungan kimia. |
||
|
3. |
Penalaran (Reasoning) Kemampuan murid dalam menganalisis suatu permasalahan terkait kimia dan menunjukkan penalaran terkait konsep kimia yang relevan dan terintegrasi dalam menyelesaikan masalah dalam pada konteks tertentu |
Memprediksi (Predict) |
Menganalisis: menganalisis hasil uraian atau perhitungan kimia menggunakan prinsip, konsep, rumus, dan hukum kimia untuk menarik suatu kesimpulan yang ilmiah. Memprediksi: memperkirakan hasil yang diperoleh dari penjelasan yang bersumber dari teori, konsep, hasil perhitungan, dan hasil analisis. Mengevaluasi: mengevaluasi suatu hasil pemikiran atau penjelasan berdasarkan teori, konsep, hasil perhitungan, dan hasil analisis sehingga bisa diambil suatu kesimpulan dari masalah yang ingin diselesaikan. |
|
Merancang (Design) |
Membuat model: membuat rancangan eksperimen yang dapat digunakan untuk menjawab fenomena dalam kimia, dengan melibatkan variabel riset yang meliputi variabel bebas, variabel tergantung, dan variabel kontrol. Menguji hipotesis: menyelesaikan soal yang hasilnya sudah dihipotesiskan melalui langkah penerapan konsep kimia, perhitungan, analisis, dan pengambilan kesimpulan sehingga bisa mengambil kesimpulan yang sesuai dengan hipotesis atau tidak. Menghubungkan variabel: menghubungkan karakteristik dengan karakteristik yang lain suatu material sehingga menghasilkan sifat material yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Mengaplikasikan prinsip ilmiah: menerapkan konsep kimia dan prinsip saintifik untuk membuat formulasi, mengevaluasi kualitas produk, dan menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan kalangan industri. |
||
|
Merancang (Design) |
Membuat model: membuat rancangan eksperimen yang dapat digunakan untuk menjawab fenomena dalam kimia, dengan melibatkan variabel riset yang meliputi variabel bebas, variabel tergantung, dan variabel kontrol. Menguji hipotesis: menyelesaikan soal yang hasilnya sudah dihipotesiskan melalui langkah penerapan konsep kimia, perhitungan, analisis, dan pengambilan kesimpulan sehingga bisa mengambil kesimpulan yang sesuai dengan hipotesis atau tidak. Menghubungkan variabel: menghubungkan karakteristik dengan karakteristik yang lain suatu material sehingga menghasilkan sifat material yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Mengaplikasikan prinsip ilmiah: menerapkan konsep kimia dan prinsip saintifik untuk membuat formulasi, mengevaluasi kualitas produk, dan menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan kalangan industri. |
||
|
Mengevaluasi (Evaluate) |
Mengevaluasi fenomena yang berhubungan dengan kimia dalam kehidupan sehari melalui proses penerapan teori, konsep, dan perhitungan kimia sehingga bisa dicapai kondisi yang diinginkan. |
||
|
Menarik kesimpulan (Draw Conclusion) |
Membuat kesimpulan berdasarkan penerapan teori, konsep, data, dan perhitungan kimia serta mampu menghubungkan antara penyebab dan akibat dalam suatu proses kimia. |
||
|
Menganalisis (Analyze) |
Menggunakan informasi yang relevan, konsep, hubungan antar parameter, dan data untuk menjawab pertanyaan dan menyelesaikan masalah. |
||
|
Menggeneralisasi (Generalize) |
Membuat kesimpulan dari suatu hasil penyelesaian masalah melalui pemahaman teori, konsep, perhitungan kimia, dan proses sintesis. Dan bisa menerapkan kesimpulan tersebut untuk kondisi yang baru. |
||
|
Memberikan penjelasan disertai bukti (Justify) |
Menggunakan bukti dan pengetahuan sains untuk menjelaskan suatu fenomena untuk mendukung suatu penjelasan yang sulit dijelaskan alasannya atau penyelesaian masalah dan kesimpulan dari suatu investigasi. |
Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium untuk membuat larutan buffer asam. Ia mencampurkan 20 mL larutan asam asetat 0,1 M dengan 20 mL larutan natrium asetat 0,1 M. Diketahui bahwa tetapan ionisasi asam asetat adalah Ka = 1 × 10⁻⁵.
| No Soal | 1 |
|---|---|
| Kompetensi | Memahami, mengaplikasikan, dan bernalar yang lebih tinggi untuk menyelesaikan permasalahan terkait sistem persamaan linear multivariabel |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | Pilihan Ganda (PG) |
| Kunci | B |
Berdasarkan data tersebut, tentukan pH larutan buffer yang terbentuk!
Salah satu senyawa alkana bercabang digunakan sebagai bahan aditif dalam bahan bakar untuk meningkatkan kualitas pembakaran. Struktur senyawa tersebut ditunjukkan pada gambar berikut.

| No Soal | 2 |
|---|---|
| Kompetensi | Menganalisis sifat fisik dan kimia senyawa organik berdasarkan strukturnya serta mampu mendeskripsikan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | Pilihan Ganda (PG) |
| Kunci | C |
Banyaknya atom C primer dan tersier berturut-turut adalah ....
Gas nitrogen dioksida yang berwarna merah kecoklatan dapat membentuk reaksi kesetimbangan dengan gas dinitrogen tetraoksida yang tak berwarna dalam suatu wadah tertutup dengan volume tertentu sesuai persamaan termokimia berikut.
2NO2(g) ⇌ N2O4(g) ΔH = –57,20 kJ
(Merah coklat) (Tak berwarna)
Ketika suhu dinaikkan, warna campuran merah coklat semakin pekat.
| No Soal | 3 |
|---|---|
| Kompetensi | Menerapkan konsep energetika dalam suatu reaksi kimia untuk menyelesaikan masalah |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | PGK Kategori |
| Kunci | Variabel A. Terkontrol B. Bebas C. Terikat |
Berdasarkan info dari soal, kelompokkan variabel berikut apakah termasuk ke dalam variabel bebas/terikat/terkontrol!
| # | Variabel | Variabel Bebas | Variabel Terikat | Variabel Terkontrol |
| A. | Volume |
|
|
|
| B. | Suhu |
|
|
|
| C. | Warna |
|
|
|
Dalam sebuah percobaan laboratorium, dilakukan penguraian gas SO₃ pada suhu tertentu. Reaksi yang terjadi adalah:
2SO3(g) →2SO2(g) +O2(g)
Perubahan konsentrasi SO₃ diamati terhadap waktu dan hasilnya ditunjukkan pada grafik berikut.

| No Soal | 4 |
|---|---|
| Kompetensi | Menganalisis konsep laju dalam suatu reaksi serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | Pilihan Ganda (PG) |
| Kunci | E |
Laju reaksi penguraian 2SO3(g) →2SO2(g) +O2(g) pada 40 detik pertama adalah ....
Dalam kehidupan sehari-hari, larutan asam dan basa sering digunakan, misalnya dalam industri makanan, obat-obatan, maupun pembersih rumah tangga. Larutan asam dan basa jika dicampurkan dapat membentuk larutan dengan pH netral.
Diketahui beberapa larutan berikut:
|
Nomor |
Nama Larutan |
Konsentrasi |
Volume |
|
(1) |
Larutan HCl |
0,1 M |
10 mL |
|
(2) |
Larutan NaOH |
0,2 M |
10 mL |
|
(3) |
Larutan H2SO4 |
0,1 M |
10 mL |
|
(4) |
Larutan Mg(OH)2 |
0,2 M |
20 mL |
| No Soal | 5 |
|---|---|
| Kompetensi | Menganalisis pH larutan berdasarkan sifat asam dan basa. |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | Pilihan Ganda (PG) |
| Kunci | B |
Pasangan larutan jika dicampurkan menghasilkan campuran dengan pH netral ditunjukkan nomor ....
Diketahui notasi dua macam unsur :
dan 
| No Soal | 6 |
|---|---|
| Kompetensi | Menganalisis bentuk dan kepolaran molekul berdasarkan teori Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain elektron |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | Pilihan Ganda (PG) |
| Kunci | D |
Jika kedua unsur bersenyawa, hibridisasi atom pusat, geometri molekul, dan kepolaran senyawanya berturut-turut adalah ....
Gas sulfur dioksida (SO₂) di udara dapat mengalami reaksi oksidasi menghasilkan sulfur trioksida (SO₃). Persamaan reaksi kimia tersebut dapat dituliskan dalam bentuk:
a SO2 + b O2 → c SO3
Untuk menyetarakan reaksi, nilai koefisien a, b, dan c harus ditentukan.
| No Soal | 7 |
|---|---|
| Kompetensi | Menerapkan perhitungan kimia untuk menyelesaikan masalah |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | Pilihan Ganda (PG) |
| Kunci | C |
Nilai a, b, dan c berturut-turut adalah ....
Sebuah laboratorium pengolahan limbah industri melakukan uji cepat untuk menentukan sisa ion perak setelah proses netralisasi dan pemisahan garam. Sebanyak 50 mL larutan AgNO₃ 0,01 M dicampurkan dengan 50 mL larutan NaCl 0,03 M dalam bejana gelas. Karena terbentuk endapan AgCl, sistem mencapai kesetimbangan yang dipengaruhi oleh tetapan kelarutan Ksp dari AgCl (diketahui Ksp=1×10−10).
| No Soal | 8 |
|---|---|
| Kompetensi | Menerapkan konsep energetika dalam suatu reaksi kimia untuk menyelesaikan masalah. |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | Pilihan Ganda (PG) |
| Kunci | B |
Berapakah konsentrasi ion Ag⁺ yang tersisa dalam larutan campuran setelah mencapai kesetimbangan?
Untuk mendinginkan adonan es doger, sejumlah urea dan NaCl dilarutkan dengan es berair hingga jenuh dalam bejana berbeda. Jika konsentrasi kedua larutan sama, penurunan titik beku larutan NaCl ternyata 2 kali lebih besar dibandingkan penurunan titik beku urea.
| No Soal | 9 |
|---|---|
| Kompetensi | Menganalisis parameter sifat koligatif larutan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | Pilihan Ganda (PG) |
| Kunci | D |
Penjelasan dari fenomena tersebut adalah ....
Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi laju korosi pada besi, dilakukan percobaan sederhana dengan merendam paku dalam beberapa kondisi sebagai berikut.

| No Soal | 10 |
|---|---|
| Kompetensi | Menganalisis parameter sifat koligatif larutan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | Pilihan Ganda (PG) |
| Kunci | D |
Urutan laju terjadinya korosi paku dari yang paling cepat adalah ....
Seorang murid akan melakukan eksperimen untuk menghasilkan 1,435 gram AgCl dari larutan AgNO3 dan NaCl melalui reaksi kimia berikut: AgNO3(aq) + NaCl (aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq) Terdapat empat botol zat yang berisi dua jenis reaktan dengan dua variasi konsentrasi berbeda untuk masing-masing reaktan. 
| No Soal | 11 |
|---|---|
| Kompetensi | Materi : Kimia Dasar Submateri : Stoikiometri Menerapkan perhitungan kimia untuk menyelesaikan masalah |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | PGK Kategori |
| Kunci | Komposisi Reaktan: A. Tidak Tepat B. Tepat C. Tidak Tepat |
Murid tersebut melakukan perhitungan untuk menentukan larutan dari botol mana yang akan digunakan dan menentukan jumlah larutannya untuk menghasilkan jumlah zat yang diinginkan. Komposisi mana saja yang dapat menghasilkan tepat 1,435 gram padatan AgCl? Tentukan Tepat atau Tidak Tepat pada pilihan komposisi berikut! (Ar Ag = 108; Ar N = 14; Ar O = 16; Ar Na = 23; Ar N = 14; Ar Cl = 35,5)
| # | Komposisi Reaktan | Tepat | Tidak Tepat |
| A. | 5 mL larutan dari Botol A + 5 mL larutan dari Botol C |
|
|
| B. | 10 mL larutan dari Botol A + 5 mL larutan dari Botol D |
|
|
| C. | 10 mL larutan dari Botol B + 10 mL larutan dari Botol D |
|
|
Sekelompok peneliti kimia lingkungan sedang meneliti kandungan bahan organik dalam limbah cair industri makanan. Mereka berhasil memurnikan satu senyawa organik utama, yang diketahui hanya tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Dari hasil uji laboratorium, senyawa tersebut memiliki komposisi massa sebagai berikut:
- 40% karbon
- 6,7% hidrogen
- sisanya adalah oksigen
Melalui spektrometri massa, diketahui bahwa massa molar senyawa tersebut adalah 180 g/mol.
| No Soal | 12 |
|---|---|
| Kompetensi | Materi : Kimia Dasar Submateri : Stoikiometri Menerapkan perhitungan kimia untuk menyelesaikan masalah |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | Pilihan Ganda (PG) |
| Kunci | D |
Mereka menyimpulkan bahwa rumus empiris dan rumus molekul senyawa itu adalah CH₂O. Apakah kesimpulan tersebut benar? (Ar C=12; H=1; dan O=16)
Suatu reaksi asam basa dapat didasarkan pada beberapa teori, yaitu teori asam basa Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis.
Perhatikan reaksi di bawah ini.
H2PO4- + H2O → HPO42- + H3O+
| No Soal | 13 |
|---|---|
| Kompetensi | Materi : Kimia Analitik Submateri : Larutan dan Sifatnya Menganalisis sifat larutan berdasarkan teori dan konsep asam basa |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | Pilihan Ganda (PG) |
| Kunci | C |
Berdasarkan reaksi tersebut, pernyataan yang benar mengenai reaksi asam basa berdasarkan teori Bronsted-Lowry adalah ….
Minyak bumi terdiri atas ribuan senyawa hidrokarbon yang sebagian besar bersifat nonpolar dan memiliki titik didih yang berbeda-beda. Proses distilasi fraksional digunakan untuk memisahkan hidrokarbon berdasarkan titik didihnya. Perbedaan titik didih ini tidak hanya ditentukan oleh massa molekul, tetapi juga bentuk molekul, karena bentuk molekul memengaruhi gaya Van der Waals antar molekul.
| No Soal | 14 |
|---|---|
| Kompetensi | Materi : Kimia Organik Submateri : Struktur dan Sifat Hidrokarbon Menganalisis sifat fisik dan kimia senyawa organik berdasarkan strukturnya serta mampu mendeskripsikan manfaatnya dalam kehidupan se |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | PGK Kategori |
| Kunci | Pernyataan: A. Tepat B. Tidak Tepat C. Tepat |
Berdasarkan informasi tersebut, tentukan Tepat atau Tidak Tepat untuk setiap pernyataan mengenai titik didih dari isomer-isomer hidrokarbon berikut!
| # | Pernyataan | Tepat | Tidak Tepat |
| A. | Titik didih n-butana lebih besar dari titik didih 2-metil-propana. |
|
|
| B. | Titik didih 2,2-dimetil-propana lebih besar dari titik didih 2-metil- butana. |
|
|
| C. | Titik didih n-heksana lebih besar dari titik didih 3-metil-pentana. |
|
|
Produksi H2SO4 dilakukan melalui proses kontak yang berlangsung melalui reaksi kesetimbangan berikut.
2SO2 (g) + O2(g) ⇋ 2SO3 (g) ∆H = –197 kJmol-1
Untuk meningkatkan produksi H2SO4 dapat dilakukan dengan memanfaatkan reaksi kesetimbangan yang terjadi.
| No Soal | 15 |
|---|---|
| Kompetensi | Materi : Kimia Fisik Submateri : Dinamika Menganalisis kesetimbangan dinamis serta berbagai faktor mempengaruhinya |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | PGK MCMA |
| Kunci | Pernyataan 2, Pernyataan 4, dan Pernyataan 5 |
Pernyataan mana saja yang menunjukkan upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan SO3 sebanyak-banyaknya? Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.
Seorang murid melakukan percobaan reaksi antara 24 gram logam magnesium (Mg, Ar = 24 g/mol) dengan larutan asam klorida (HCl) 3 M sebanyak 1 Liter, pada kondisi STP (Standard Temperature and Pressure). Reaksi yang terjadi sebagai berikut:
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
| No Soal | 16 |
|---|---|
| Kompetensi | Menerapkan perhitungan kimia untuk menyelesaikan masalah |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | PGK MCMA |
| Kunci | A dan B |
Berdasarkan reaksi tersebut, pilihlah pernyataan yang benar berkaitan dengan zat reaktan dan produk! Jawaban benar lebih dari satu.
Asam cuka (CH3COOH) yang juga dikenal sebagai asam asetat atau asam etanoat adalah senyawa kimia asam organik yang memberikan rasa asam dan aroma khas pada makanan. Selain itu, asam asetat digunakan dalam produksi bahan kimia, seperti anhidrida asetat, aspirin, dan ester. Asam cuka dihasilkan dari fermentasi etanol oleh bakteri asam asetat. Seorang murid melarutkan 0,6 gram asam asetat dalam air sampai volume 1 liter (Ar C = 12; H = 1; O = 16; Ka = 1 10-6).
| No Soal | 17 |
|---|---|
| Kompetensi | Menganalisis pH larutan berdasarkan sifat asam dan basa |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | PGK Kategori |
| Kunci | Pernyataan A. Benar B. Salah C. Benar |
Berdasarkan data dan informasi dalam soal, tentukan Benar atau Salah pada setiap pernyataan berikut terkait pelarutan asam asetat dalam air!
| # | Pernyataan | Benar | Salah |
| A. | Nilai pH larutan asam cuka tersebut adalah 4. |
|
|
| B. | Konsentrasi ion H+ dalam larutan adalah 110-6M. |
|
|
| C. | Asam asetat terionisasi dalam air sebanyak 1%. |
|
|
Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pH dengan penambahan sedikit asam atau basa. Dalam kehidupan sehari-hari, larutan penyangga berguna untuk menjaga pH darah, menjaga pH cairan intra sel, menjaga pH makanan olahan dalam kaleng, dan menjaga pH obat-obatan. Sebanyak 100 mL CH3COOH 0,1 M ditambahkan 100 mL NaOH 0,05 M. Nilai tetapan ionisasi asam asetat adalah 110-5.
| No Soal | 18 |
|---|---|
| Kompetensi | Menganalisis konsep, sifat dan pH larutan penyangga serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | PGK MCMA |
| Kunci | A, C, dan E |
Berdasarkan data dan informasi tersebut, manakah di antara pernyataan berikut yang benar terkait dengan reaksi asam basa? Jawaban benar lebih dari satu.
Pak Ardi adalah seorang teknisi proses yang bekerja di sebuah industri kimia yang memproduksi gas fluorokarbon, bahan baku penting untuk industri pendingin dan semikonduktor. Salah satu tahap yang dia awasi adalah dekomposisi karbonil fluorida (COF₂) dalam reaktor tertutup.
Reaksi yang terjadi dalam salah satu reaktor adalah:
2COF2(g) ⇋ CO2(g) + CF4(g)
Dalam suatu pengujian, di dalam wadah 5 liter terdapat 1 mol COF2 yang terurai. Setelah beberapa waktu, reaksi mencapai kesetimbangan dengan nilai tetapan kesetimbangan (Kc) pada suhu tersebut adalah 4.
| No Soal | 19 |
|---|---|
| Kompetensi | Menganalisis konsep/proses kimia yang berkaitan dengan reaksi kesetimbangan |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | Pilihan Ganda (PG) |
| Kunci | C |
Banyaknya COF2 yang terdapat dalam wadah setelah reaksi mencapai kesetimbangan adalah….
Berikut adalah set percobaan yang dilakukan untuk menentukan laju suatu reaksi A(aq) + B(s) → Produk:
|
Percobaan |
[A] (mol/L) |
B (gram) |
T (oC) |
Katalis (%) |
|
1 |
0,1 |
1 (granul) |
30 |
1 |
|
2 |
0,5 |
1 (serbuk) |
30 |
1 |
|
3 |
0,1 |
1 (granul) |
60 |
1 |
|
4 |
0,5 |
2 (granul) |
60 |
5 |
|
5 |
0,1 |
2 (serbuk) |
60 |
5 |
|
6 |
0,1 |
2 (serbuk) |
30 |
5 |
| No Soal | 20 |
|---|---|
| Kompetensi | Menganalisis konsep laju dalam suatu reaksi serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya |
| Sub Kompetensi | |
| Bentuk Soal | Pilihan Ganda (PG) |
| Kunci | A |
Pasangan set percobaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi adalah….